ISU
ETIKA SIGNIFIKAN DALAM
DUNIA
USAHA BISNIS DAN PROFESI
Arifin
(2005) menyatakan bahwa para akuntan adalah salah satu profesi yang terlibat
secara langsung dalam pengelolaan perusahaan (corporate governance). Dalam hubungannya dengan prinsip good corporate governance (GCG), peran
akuntan secara signifikan terlibat dalam berbagai aktivitas penerapan
prinsip-prinsip GCG. Terbongkarnya
kasus–kasus khususnya ilmu akuntansi yang terlibat dalam praktik manajemen laba
memberikan kesadaran tentang betapa pentingnya peran dunia pendidikan dalam
menciptakan sumber daya manusia yang cerdas dan bermoral. Ungkapan tersebut
mengisyaratkan bahwa sikap dan perilaku moral (akuntan) dapat terbentuk melalui
proses pendidikan yang terjadi dalam lembaga pendidikan akuntansi, dimana
mahasiswa sebagai input, sedikit banyaknya akan memiliki keterkaitan
dengan akuntan yang dihasilkan sebagai output.
1. BENTURAN
KEPENTINGAN
adalah perbedaan antara kepentingan ekonomis
perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi direktur, komisaris, atau pemegang
saham utama perusahaan. Perusahaan menerapkan kebijakan bahwa personilnya harus
menghindari investasi, asosiasi atau hubungan lain yang akan mengganggu, atau
terlihat dapat mengganggu, dengan penilaian baik mereka berkenaan dengan
kepentingan terbaik perusahaan. Sebuah situasi konflik dapat timbul manakala
personil mengambil tindakan atau memiliki kepentinganyang dapat menimbulkan
kesulitan bagi mereka untuk melaksanakan pekerjaannya secara obyektif dan
efektif.
8 Kategori situasi benturan
kepentingan (conflict of interest)
tertentu, sebagai berikut :
1.
Segala konsultasi atau hubungan lain
yang signifikan dengan atau berkeinginan mengambil andil di dalam aktivitas
pemasok, pelanggan atau pesaing (competitor).
Contoh: Seorang karyawan disebuah perusahaan memeliki usaha dibidang
penyedian bahan baku, dan kemudian karyawan tersebut berusaha menggantikan
aktifitas pemasok lain dengan memasukkan pasokan bahan baku dari usaha yang dia
miliki tersebut ke perusahaan tempat dia bekerja.
2.
Segala kepentingan pribadi yang
berhubungan dengan kepentingan perusahaan.
Contoh: Ketika
seorang karyawan mendapatkan tugas keluar kota dari perusahaan tempat dia
berkerja dia memanfaatkan sebagian dari waktu tersebut untuk sekalian berlibur
dengan anggota keluarganya.
3.
Segala hubungan bisnis atas nama perusahaan
dengan personal yang masih ada hubungan keluarga (family) atau dengan
perusahaan yang dikontrol oleh personal tersebut.
Contoh: Seorang
karyawan di suatu perusahaan memasukkan anggota keluarganya untuk dapat
menempati suatu posisi di perusahaan tersebut tanpa harus melewati tahapan
recruitment seperti para pencari kerja lainnya.
4.
Segala posisi dimana karyawan dan
pimpinan perusahaan mempunyai pengaruh atau control terhadap evaluasi hasil
pekerjaan atau kompensasi dari personal yang masih ada hubungan keluarga.
Contoh : Seorang manajer
memberikan evaluasi hasil kerja yang baik terhadap anggota keluarganya yang
bekerja di perusahaan itu juga, padahal kinerja dari anggota keluarganya itu
tidak sesuai dengan hasil laporan yang dilaporkan oleh manajer tersebut.
5.
Segala penggunaan pribadi maupun
berbagai atas informasi rahasia perusahaan demi suatu keuntungan pribadi,
seperti anjuran untuk membeli atau menjual barang milik perusahaan atau produk,
yang didasarkan atas informasi rahasia tersebut.
Contoh: Seorang
karyawan disuatu perusahaan memberikan atau membocorkan rahasia perusahaan
kepada temannya yang berkerja disuatu perusahaan yang bergerak dibidang usaha
yang sama.
6.
Segala penjualan pada atau pembelian
dari perusahaan yang menguntungkan pribadi
Contoh : Perusahaan
membeli kendaraan untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan, tetapi salah
satu karyawan diperusahaan tersebut menggunakan kendaraan tersebut untuk
berekreasi ke suatu tempat.
7.
Segala penerimaan dari keuntungan,
dari seseorang / organisasi / pihak ketiga yang berhubungan dengan perusahaan
Contoh : Perusahaan
menjual salah satu asetnya kepada perusahaan lain dengan harga yang telah
dimanipulasi sehingga perusahaan memperoleh keuntungan yang besar.
8.
Segala aktivitas yang berkaitan dengan
insider trading atas perusahaan yang telah go public yang merugikan pihak lain.
Contoh : Seorang
karyawan dalam memberikan informasi kepada manajer investainya tentang efek
yang diperdagangkan yang dimana informasi tersebut tidak disediakan oleh
emiten, dan orang dalam tersebut melakukan transaksi atas efek perusahaan
tersebut.
Beberapa
contoh upaya perusahaan / organisasi dalam menghindari benturan kepentingan :
- Menghindarkan diri dari tindakan dan situasi yang dapat menimbulkan benturan kepentingan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan perusahaan.
- Mengusahakan lahan pribadi untuk digunakan sebagai kebun perusahaan yang dapat menimbulkan potensi penyimpangan kegiatan pemupukan.
- Menyewakan properti pribadi kepada perusahaan yang dapat menimbulkan potensi penyimpangan kegiatan pemeliharaan.
- Memiliki bisnis pribadi yang sama dengan perusahaan.
- Menghormati hak setiap insan perusahaan untuk memiliki kegiatan di luar jam kerja, yang sah, di luar pekerjaan dari perusahaan, dan yang bebas dari benturan dengan kepentingan.
- Mengungkapkan dan melaporkan setiap kepentingan dan atau kegiatan-kegiatan di luar pekerjaan dari perusahaan
- Menghindarkan diri dari memiliki suatu kepentingan baik keuangan maupun non-keuangan pada organisasi / perusahaan yang merupakan pesaing
- Tidak akan memegang jabatan pada lembaga-lembaga atau institusi lain di luar perusahaan dalam bentuk apapun, kecuali telah mendapat persetujuan tertulis dari yang berwenang.
2. ETIKA DALAM
TEMPAT KERJA
Adapun
beberapa praktik di dalam suatu pekerjaan yang dilandasi dengan etika dengan
berinteraksi di dalam suatu perusahaan, misalnya:
A.
Etika
Hubungan dengan Karyawan
Di dalam perusahaan ada aturan-aturan dan batas-batas
etika yang mengatur hubungan atasan dan bawahan, Atasan harus ramah dan
menghormati hak-hak bawahan, Karyawan diberi kesempatan naik pangkat, dan
memperoleh penghargaan.
B.
Etika
dalam hubungan dengan publik
Hubungan dengan publik harus dujaga sebaik mungkin,
agar selalu terpelihara hubungan harmonis. Hubungan dengan public ini
menyangkut pemeliharaan ekologi, lingkungan hidup. Hal ini meliputi konservasi
alam, daur ulang dan polusi. Menjaga kelestarian alam, recycling (daur ulang)
produk adalah uasha-usaha yang dapat dilakukan perusahaan dalam rangka mencegah
polusi, dan menghemat sumber daya alam.
Sikap baik menurut suatu tata krama
bukan berarti bersikap sebagai seorang yang tahu segalanya atau mengoreksi
kesalahan orang lain. namun suatu usaha untuk menghormati pihak lain dan
memperlakukan mereka dengan sopan dan baik.
Banyak etika yang berlaku di tempat
kerja, namun ada beberapa yang perlu anda cermati :
·
Menghormati Budaya Kerja Perusahaan
AndaBila budaya kerja perusahaan tempat Anda bekerja bersifat santai dan
kasual, jangan mengenakan suits mahal dari butik perancang italia. Hal ini
disamping akan membuat Anda „berbeda‟
juga dimungkinkan menimbulkan kecemburuan sosial dari rekan-rekan sejawat Anda.
Jadi bagian dari mereka.
·
Hormat Senior Anda
Banyak
perusahaan punya tingkat hierarki sendiri, pelajari dan sesuaikan sikap Anda
pada tiap tingkatan. Misal: Jangan anggap bos seperti teman bermain atau
bercanda.
·
Hormati Privacy Orang Lain.
Meski Anda bekerja dengan banyak
orang, anda harus tahu secara pasti batas-batas pribadi mereka Jangan sok akrab
dengan melakukan pendekatan yang tidak perlu.
·
Hormati Cara Pandang Orang Lain.
Selesaikan
pertentangan yang terjadi dengan luwes. Kenali perbedaan pendapat tentang
agama, politik, moral serta gaya hidup masing-masing orang, tapi jangan
paksakan apa yang menjadi keyakinan Anda.
C. Etika Terhadap Saingan
Kadang – kadang ada produsen berbuat kurang etis terhadap saingan dengan menyebarkan rumor, bahwa produk saingan kurang bermutu atau juga terjadi produk saingan dirusak dan dijual kembali ke pasar, sehingga menimbulkan citra negatif dari pihak konsumen.
Kadang – kadang ada produsen berbuat kurang etis terhadap saingan dengan menyebarkan rumor, bahwa produk saingan kurang bermutu atau juga terjadi produk saingan dirusak dan dijual kembali ke pasar, sehingga menimbulkan citra negatif dari pihak konsumen.
3. Aktivitas
Bisnis Internasional – Masalah Budaya
Ketika suatu perusahaan
beroperasi diluar pasar domestiknya, ada panduan yang harus ditawarkan kepada
para pegawainya, yang harus mencerminkan seberapa sering operasi akan
berpengaruh pada ekonomi lokal dan kebudayaan lokal, apakah praktik asing yang
berbeda, misalnya penyebarluasan, pemberian hadiah atau suap, dan reaksi
terhadap perubahan stakeholders domestik dan khususnya stakeholders utama,
termasuk major customer (pelanggan utama) dan pasar modal. Perusahaan
multinasional akan memberikan pengaruh signifikan terhadap kebudayaan lokal,
sehingga mereka harus berhati – hati agar tidak memberikan pengaruh buruk
terhadap pasar tenaga kerja (tarif upah, ketersediaan tenaga kerja), bagan
mentah dan input lainnya, politik dan proses legal, dan religius/kepercayaan
dan adat istiadat. Bila mereka mengabaikan kepercayaan dan adat istiadat setempat,
maka perusahaan dan para pekerjanya akan dituduh/disalahkan terhadap cultural
imperialism dan akan mengalami kesulitan dalam menentukan aktivitasnya di masa
depan.
4.
Akuntabilitas Sosial
Akuntabilitas sosial sering kali diartikan menjadi sebuah pendekatan yang menempatkan kontrak sosial sebagai sebuah instrumen dasar dalam mengembangkan prinsip akuntabilitas dari praktek pemerintahan. Pada titik ini, partisipasi setiap warga negara dan segenap elemen civil society sangatlah signifikan
Akuntabilitas sosial sering kali diartikan menjadi sebuah pendekatan yang menempatkan kontrak sosial sebagai sebuah instrumen dasar dalam mengembangkan prinsip akuntabilitas dari praktek pemerintahan. Pada titik ini, partisipasi setiap warga negara dan segenap elemen civil society sangatlah signifikan
5. Manajemen Krisis
Sebab
umum
:
a. Gangguan kesejahtraan dan rasa aman
b. Tanggung jawab sosial diabaikan
Sebab khusus :
a. Kesalahan pengelola yang mengganggu lapisan bawah
b. Penurunan profit yang tajam
c. Penyelewengan
d. Perubahan permintaan pasar
e. Kegagalan/penarikan produk
f. Regulasi dan deregulasi
g. Kecelakaan atau bencana alam.
a. Gangguan kesejahtraan dan rasa aman
b. Tanggung jawab sosial diabaikan
Sebab khusus :
a. Kesalahan pengelola yang mengganggu lapisan bawah
b. Penurunan profit yang tajam
c. Penyelewengan
d. Perubahan permintaan pasar
e. Kegagalan/penarikan produk
f. Regulasi dan deregulasi
g. Kecelakaan atau bencana alam.
SUMBER :