ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG DAGANG:
STUDI KASUS PT SAAG UTAMA
Noerlina N1;
Ratna L.S.S.2
ABSTRACT
A
good system design should be made in relation to the application of internal
controlling system. The internal controlling system applied at PT SAAG Utama
has few weaknesess, thath is the recoding of selling and credit that has been
operated is still inefficient. A system of selling and credit accounting
considering a good internal controlling is designed, hopefully it will be able
to help the management to control selling debt transaction by reforming the
information structure in the report, applying credit management with regular
controlling, and helping the staffs of PT SAAG Utama to do their job
efficiently and effectively.
Keywords: accounting information system,
selling, credit, trade
ABSTRAK
Perancangan
sebuah sistem yang baik harus memperhatikan masalah penerapan sistem
pengendalian internal. Sistem pengendalian internal pada PT SAAG Utama memiliki
beberapa kelemahan, yaitu sistem pencatatan transaksi penjualan dan piutang
dagang yang dijalankan masih kurang efisien. Dengan adanya sistem informasi
akuntansi penjualan dan piutang dagang yang dirancang dengan mempertimbangkan
pengendalian intern yang baik, diharapkan dapat membantu manajemen
mengendalikan transaksi piutang usaha melalui perbaikan struktur informasi pada
laporan, penerapan manajemen kredit yang disertai pengawasan teratur, dan
membantu karyawan PT SAAG Utama melaksanakan pekerjaannya dengan efisien dan
efektif.
Kata kunci: sistem informasi akuntansi,
penjualan, piutang, dagang
1
Staf Pengajar Program
Studi Komputerisasi Akuntansi UBINUS, Jakarta
2
Mahasiswa Program Studi
Komputerisasi Akuntansi UBINUS, Jakarta
Analisis
dan Perancangan Sistem... (Noerlina N; Ratna L.S.S.) 13
PENDAHULUAN
Pada
era globalisasi, penggunaan teknologi informasi semakin meluas dan berpengaruh
terhadap praktik bisnis dan sistem akuntansi. Alasannya, teknologi informasi
dapat memperbaiki efektivitas pengelolaan organisasi dan berperan menciptakan
nilai keunggulan bersaing sehingga berpengaruh terhadap kinerja dan laba
perusahaan. PT SAAG Utama adalah perusahaan perorangan yang bertindak sebagai
agen penjualan produk dan suku cadang kompressor dan mechanical seal
diperlukan dalam pengeboran minyak dan gas alam. Seluruh transaksi penjualannya
bergantung pada permintaan penawaran barang dari klien. PT SAAG Utama bekerja
sama dengan Principal yang merupakan agen perwakilan pemasok dan
pemasoknya yang mengadopsi sistem JIT (Just in Time) untuk menghilangkan
biaya yang berhubungan dengan persediaan, mengendalikan kualitas barang
dagang.
Adapun
permasalahan yang terjadi di PT SAAG UTAMA, yaitu tidak ada pembatasan kredit
terhadap pelanggan dan formulir yang digunakan untuk merekam transaksi
penjualan, penerimaan kas, dan retur penjualan tidak mempunyai nomor urut
sehingga terdapat kemungkinan dokumen yang memiliki nomor ganda atau nomornya
melompat dan terjadinya kesalahan dalam mengonversikan nilai valuta Dollar ke
dalam mata uang lokal pada voucher penjualan dan voucher penerimaan kas. Bagi
perusahaan dagang, transaksi penjualan kredit dan piutang dagang memiliki
keterkaitan yang erat satu sama lainnya dan salah satu bagian yang kritikal
karena merupakan pusat bisnis dan sumber pendapatan terbesar. Dalam hal ini,
manajemen perlu melakukan pengendalian terhadap piutang dagang. Untuk itu,
manajemen memerlukan laporan rinci dan efektif yang penting dalam pengambilan
keputusan. Oleh karena itu, PT SAAG Utama memerlukan suatu sistem informasi
akuntansi penjualan dan piutang dagang yang efektif untuk memperbaiki kelemahan
pengendalian pada sistem penjualan dan piutang dagang yang lama dan mampu
memberikan laporan yang akurat bagi pihak manajemen untuk membantu proses
pengambilan keputusan dan mengendalikan transaksi piutang dagang yang ada.
Tujuan Sistem
Informasi
Menurut
Mulyadi (2001:19–20), sistem informasi akuntansi memiliki empat tujuan sebagai
berikut.
1. Menyediakan informasi bagi
pengelolaan kegiatan usaha.
2. Memperbaiki informasi yang
dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian,
maupun struktur informasinya.
3. Memperbaiki pengendalian
akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan
informasi akuntansi dan menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban
dan perlindungan kekayaan perusahaan.
4. Mengurangi biaya klerikal dalam
penyelenggaraan catatan akuntansi.
14 Jurnal CompAct Vol. 3 No. 1 Mei 2006: 13-29
Penjualan Kredit
Menurut
Mulyadi (2001:210), penjualan kredit dilaksanakan dengan cara mengirimkan
barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu
tertentu perusahaan mempunyai piutang kepada pembeli tersebut. Untuk mencegah
tak tertagihnya piutang, setiap transaksi penjualan kredit pada pembeli selalu
didahului dengan analisis terhadap dapat tidaknya pembeli tersebut diberikan
kredit.
Standar
Pemberian Kredit
Menurut
Niswonger dan Fess (2001:326), penilaian kredibilitas atau kualitas kredit
pelanggan melibatkan pertimbangan 5K sebagai berikut.
1. Karakter, yaitu tanggung jawab
moral dimiliki pelanggan untuk menghormati utang.
2. Kapasitas merupakan penilaian
subjektif kepada kemampuan membayar pelanggan. Dilakukan dengan mengkaji ulang
catatan pembayaran pelanggan di masa lalu atau mempunyai pengatahuan umum
mengenai bisnis pelanggan.
3. Kapital, mengacu pada kondisi
umum bisnis pelanggan, seperti diperlihatkan oleh laporan keuangan, yaitu
ukuran solvensi, likuiditas, serta rasio modal.
4. Kolateral adalah aktiva yang
ingin diberikan pelanggan sebagai jaminan untuk kredit.
5. Kondisi, berupa faktor tren
ekonomi nasional dan regional yang dapat mempengaruhi kemampuan pelanggan untuk
membayar.
PEMBAHASAN
Gambaran Sistem
Informasi Penjualan dan Piutang Dagang
Aktivitas
utama penjualan barang dagang PT SAAG Utama bersumber dari inquiry (penunjukkan
langsung) dan tender (pelelangan). Di samping aktivitas tersebut, PT
SAAG Utama bersikap proaktif dalam mengajukan penawaran barang (Quotation)
kepada perusahaan pelanggan. Quotation yang dikirimkan PT SAAG Utama
memiliki dua pengertian sebagai berikut.
1. Surat penawaran harga barang
kepada calon pembeli. Umumnya surat penawaran harga ini dikirimkan secara aktif
ke seluruh kantor pusat perusahaan pengeboran minyak yang berlokasi di Jakarta
dan tidak bergantung pada permintaan penawaran barang dari calon pembeli. Surat
penawaran harga itu berisi harga produk baru, produk yang telah di-upgrade,
atau harga produk lama yang direvisi.
2. Dokumen yang merupakan jawaban
penawaran harga dan status barang yang diminta calon pembeli melalui Surat
Permintaan Penawaran Barang (SPPB). Harga barang yang ditawarkan harus sesuai
dengan barang yang disebutkan pada SPPB.
Analisis
dan Perancangan Sistem... (Noerlina N; Ratna L.S.S.) 15
Baik
melalui aktivitas inquiry maupun tender, umumnya selalu dimulai
dengan perusahaan pelanggan mengajukan surat penawaran permintaan barang kepada
berbagai agen pemasok compressor. Berdasarkan penawaran dari pelanggan,
PT SAAG Utama perlu menanyakan Principle Quotation (seperti nama barang,
harga pembelian per unit jika barang tersebut seandainya dipesan pihak
perusahaan, tanggal pengiriman dan status ketersediaan barang di gudang pemasok
dan kontrak lainnya menyangkut garansi produk) untuk memastikan bahwa Principal
harus dapat memenuhi syarat dan ketentuan yang ditetapkan baik oleh perusahaan.
Principle Quotation (PQ) ini merupakan surat permintaan penawaran harga
dari PT SAAG Utama kepada Principal dan penawaran ini tidak bersifat
mengikat, artinya PT SAAG Utama tidak wajib melakukan pemesanan pembelian
terhadap barang yang diajukan dalam PQ tersebut. Sebagai balasannya, Principal
mengirimkan Principal Quote Response (PQR) yang berisi jawaban yang
diminta oleh pihak perusahaan.
Rancangan Proses
Evaluasi Kredit Pelanggan
Evaluasi
kredit bertujuan untuk menilai kredibilitas pelanggan atau kualitas kredit yang
diberikan kepada pelanggan dan seberapa besar kredit yang harus mereka terima.
Pada sistem yang baru, mensyaratkan adanya proses evaluasi kredit pelanggan
yang dilakukan oleh manajer keuangan dan seluruh transaksi permintaan penawaran
barang dari calon pembeli dan pada saat menerima pesanan penjualan, terutama
pada pelanggan lama harus didahului pemeriksaan terhadap catatan pembayaran
pelanggan lama di masa lalu yang berisi riwayat mengenai ketepatan waktu
pembayaran atas seluruh tagihan yang ada.
Ketepatan
waktu pembayaran piutang dapat diperoleh dengan menjumlahkan seluruh hari
keterlambatan pembayaran untuk tiap Invoice yang ada atas nama pelanggan
tersebut dan kemudian mengelompokkan subtotal jumlah keterlambatan penerimaan
pembayaran tersebut ke dalam 4 katerogi dan diberi bobot nilai dari skala 1
(buruk) sampai 4 (baik). Berdasarkan katerogi tersebut, diperoleh mengenai
status debitur dengan asumsi bahwa ketepatan waktu penerimaan jumlah pembayaran
tagihan Invoice ke rekening perusahaan menjadi tanggung jawab pelanggan
sepenuhnya. Adapun kriteria katerogi tersebut berikut bobot nilai yang
diberikan adalah sebagai berikut.
No
|
Subtotal Jml Hari
|
Status Debitur
|
Bobot
|
||||||||
Keterlambatan Pembayaran
|
Nilai
|
||||||||||
1
|
< 0 – 1
|
Lancar
|
4
|
||||||||
2
|
2
|
Cukup Lancar
|
3
|
||||||||
3
|
3
|
Daftar
Merah
|
2
|
||||||||
4
|
>
3
|
Daftar
Hitam
|
1
|
16 Jurnal CompAct Vol. 3 No. 1 Mei 2006: 13-29
Penjelasan
status debitur sebagai berikut.
1. Lancar >> merupakan
katerogi pelanggan yang baik, selalu disiplin dalam melakukan pembayaran hampir
seluruh tagihannya dan jumlah pembayarannya telah diterima serta tercantum pada
rekening bank PT SAAG Utama sebelum atau menyentuh tanggal jatuh tempo. Manajer
keuangan dapat mengetahuinya melalui rincian laporan bank.
2. Cukup lancar >> Katerogi
pelanggan yang cukup baik, namun tanggal penerimaan dari transaksi pembayaran tagihannya
ke rekening bank perusahaan hanya sesekali melewati dari jatuh tempo Invoice.
3. Daftar Merah >> Katerogi
pelanggan yang harus diwaspadai, tanggal penerimaan transaksi pembayaran
tagihannya ke rekening bank perusahaan sering melewati dari jatuh tempo Invoice.
4. Daftar Hitam >> katerogi
pelanggan bermasalah, tanggal penerimaan transaksi pembayaran tagihannya ke
rekening bank perusahaan seringkali lama atau telat membayar.
Keterangan:
Untuk katerogi status debitur daftar merah atau daftar hitam, dapat disebabkan
apabila seandainya debitur yang bersangkutan terlambat mengajukan pengiriman
pembayaran tagihan ke bank bersama dokumen yang dipersyaratkan oleh Bank
seperti Invoice dan DO. Untuk sementara ini, berdasarkan hasil analisis
dari hasil penelitian terhadap Invoice yang ada menunjukkan seluruh
pelanggan PT SAAG
Utama,
berada pada mayoritas katerogi status debitur “Lancar” dan sangat sedikit
diantaranya menempati katerogi debitur “Cukup lancar”.
Pembatasan
Pemberian Limit Kredit
Pada
sistem yang baru, adanya pembatasan jumlah limit kredit yang diberikan ke
pelanggan, yaitu berkisar antara $ 35,000.00 - $ 350,000.00. Tujuan pembatasan
limit kredit, yaitu agar pemberian jumlah kredit kepada pelanggan tetap
terkendali dan kredit yang ada dapat digunakan semestinya dan diberikan sesuai
kredibilitas pelanggan tersebut.
1. Nilai batas kredit $35,000.00
diperoleh dari jumlah rata-rata dari Invoice sebanyak 20 lembar
terhitung dari periode Mei - Juli 2005.
2. Nilai batas kredit $350,000.00
diperoleh dari pesanan penjualan yang berhasil dimenangkan oleh PT SAAG Utama
melalui tender pada pertengahan bulan Agustus 2005. Jumlah itu merupakan nilai
tender rata-rata yang diperoleh PT SAAG Utama selama 3 tahun terakhir.
Berdasarkan
hasil evaluasi kredit dengan memeriksa catatan riwayat transaksi penerimaan
pembayaran dari pelanggan dan apabila status debitur kurang memuaskan atau baik
sekali atau cukup, manajer keuangan dapat mempertimbangkan penambahan atau
pengurangan limit kredit yang telah diberikan kepada pelanggan. Jumlahnya
bergantung kepada penilaian manajer tersebut selama dalam batas $35,000.00-
Analisis
dan Perancangan Sistem... (Noerlina N; Ratna L.S.S.) 17
$350,000.00. Untuk itu, pada
sistem yang baru menyediakan modul untuk penambahan atau pengurangan limit
kredit pelanggan dan untuk mendukung proses evaluasi kredit pelanggan terdapat
file Transaksi Piutang Pelanggan yang berisi rincian transaksi penggunaan limit
kredit untuk tiap pelanggan.
1. Untuk mengetahui status dari
seluruh pelanggan yang ada untuk membantu penilaian kredibilitas pelanggan yang
ada, manajemen puncak dapat menggunakan laporan kredibilitas pelanggan.
2. Untuk mengetahui jumlah piutang
yang melebihi tanggal jatuh tempo dan lamanya piutang tersebut beredar beserta
nama pelanggan yang melakukan transaksi penjualan tersebut, dapat digunakan
laporan umur piutang.
3. Pada laporan mutasi kredit
pelanggan, pihak manajemen dapat mengetahui penggunaan kredit yang telah
diberikan untuk tiap pelanggan berikut jumlah saldo kredit yang belum terpakai.
4. Pada Laporan Saldo Piutang, akan
membantu manajer keuangan dan manager akuntansi untuk mengetahui saldo piutang
untuk tiap pelanggan yang melakukan transaksi berdasarkan Invoice yang
ada berikut nilai tagihannya dalam kurs Dollar dan Rupiah. Perhitungan kurs
Rupiah diperoleh dari nilai valuta USD terhadap Rupiah pada Invoice
dikalikan dengan Grandtotal Invoice (setelah Invoice dikurangi
denda keterlambatan pengiriman barang, jika ada).
18 Jurnal CompAct Vol. 3 No. 1 Mei 2006: 13-29
Finance
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ms.
Pelanggan
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Status Pelanggan
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kode
|
Manager
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Calon Pembeli
|
Purchase Order
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1.0
|
Pelanggan
|
Tr. Piutang
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pelanggan
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Cek pelanggan,
|
Penjualan
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
evaluasi kredit,
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
dan buat SO
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ms. Barang
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Penjualan
|
Sales Order
|
Surat Jalan
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
4.0
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2.0
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pengiriman
barang
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tanggal
|
Input dan
|
Sales
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Buat Surat
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
penyerahan
barang
|
Hitung denda
|
Order
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jalan
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Surat
Jalan
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
keterlambatan
|
Denda
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
keterlambatan
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Invoice
|
Pelanggan
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3.0
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Invoice
|
Pembayaran
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Buat Invoice
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tr. Piutang
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ms.
|
Pelanggan
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Bukti
Kas Masuk
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Retur barang
|
Pelanggan
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jurnal
|
5.0
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Penjualan
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Cek status
|
Bukti Kas
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pelanggan
|
Memo
|
Invoice
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kredit
|
tagihan
|
Masuk
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
6.0
|
dan buat BKM
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Retur Penjualan
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tanda Terima Barang
|
Ms.Barang
|
|||||||||||||||||||
Memo Kredit
|
Jurnal Penerimaan
|
|||||||||||||||||||
TTB
|
Kas
|
|||||||||||||||||||
Bukti Penggantian Barang
7.0
Penggantian retur pelanggan Penggantian
BPB
Barang
Penjualan
Surat
Jalan
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Daftar
Status Order Penjualan
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
8.0
|
Daftar
Status Order Pengiriman
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
TTB
|
Laporan Penjualan Produk
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Buat
Laporan
|
Laporan Penjualan
Per Pelanggan
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Laporan Penjualan
Berdasarkan Daerah
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Memo Kredit
|
Pemasaran
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Laporan
Kredibilitas Pelanggan
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sales
Order
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Laporan
Umur Piutang Dagang
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Surat Jalan
|
Laporan
Piutang Per Pelanggan
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Laporan
Pembayaran
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Invoice
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Laporan
Mutasi Kredit Pelanggan
|
Manajemen
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Laporan Retur Penjualan dan
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tr. Piutang
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
penggantian
barang
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pelanggan
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Gambar 1 Rancangan Sistem Informasi
Penjualan dan Piutang Dagang
Analisis dan Perancangan Sistem... (Noerlina N; Ratna L.S.S.) 19
Rancangan Layar
Rancangan
layar ini diperlukan untuk mengimplementasikan sistem informasi dengan proses
yang baru yang digunakan untuk merekam semua data yang diperlukan.
Gambar 2 Rancangan Layar
Input Master Pelanggan
20 Jurnal CompAct Vol. 3 No. 1 Mei 2006: 13-29
Gambar 3 Rancangan Layar
Input Master Barang
Analisis
dan Perancangan Sistem... (Noerlina N; Ratna L.S.S.) 21
Gambar 4 Rancangan Layar
Input Master Principal (Agen Distributor Utama Pemasok)
22 Jurnal CompAct Vol. 3 No. 1 Mei 2006: 13-29
Gambar 5 Rancangan Layar View Transaksi
Piutang Pelanggan untuk Menilai Kredibilitas Pelanggan (Berikut Sambungan File)
Analisis
dan Perancangan Sistem... (Noerlina N; Ratna L.S.S.) 23
Gambar 6 Rancangan Layar
Penambahan dan Pengurangan Limit Kredit Pelanggan
Gambar 7 Rancangan Layar
Input Sales Order
24 Jurnal CompAct Vol. 3 No. 1 Mei 2006: 13-29
Gambar 8 Rancangan Layar
Input Surat Jalan
Gambar 9 Rancangan Layar
Input Invoice
Analisis
dan Perancangan Sistem... (Noerlina N; Ratna L.S.S.) 25
Gambar 10 Rancangan
Layar Cek Status Tagihan Pelanggan (Invoice)
Gambar 11 Rancangan
Layar Input Bukti Kas Masuk
26 Jurnal CompAct Vol. 3 No. 1 Mei 2006: 13-29
Gambar 12 Rancangan
Layar Input Tanda Terima Barang
Gambar 13 Rancangan
Layar Input Memo Kredit
Analisis
dan Perancangan Sistem... (Noerlina N; Ratna L.S.S.) 27
Gambar 14 Rancangan
Layar Input Bukti Penggantian Barang
Gambar 15 Rancangan Layar Keluaran Menu Laporan
Penjualan dan Piutang dan Laporan Spesial Lain
28 Jurnal CompAct Vol. 3 No. 1 Mei 2006: 13-29
PENUTUP
Sistem
informasi yang baik harus dapat membantu manajemen menyediakan informasi dan
laporan yang akurat dan efektif untuk mengendalikan transaksi penjualan dan
piutang dagang dan memecahkan permasalahan yang ada pada sistem penjualan dan
piutang dagang yang lama. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memperbaiki
kelemahan pengendalian intern dan membantu meningkatkan efektivitas karyawan
dan manajer untuk menangani transaksi penjualan dan piutang dagang yang ada,
dan membantu pengendalian manajemen terhadap transaksi piutang dagang yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Hall, James. 2001. Sistem
Informasi Akuntansi. Edisi 1. Jakarta: Salemba Empat.
McLeod, Raymond Jr. 2001. Sistem
Informasi Manajemen. Jilid 1. Jakarta: Prenhalindo.
Mulyadi. 2001. Sistem
Akuntansi. Edisi ke-3. Jakarta: Salemba Empat.
Niswonger, C.R, Warren Fess, C.S Reeve, and Philips
E. 1999. Prinsip-Prinsip Akuntansi. Edisi 19. Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
O` Brien, James. A. 2003. Introduction to
Information Systems. Edisi ke- 10. Chicago: Richard Irwin.
Smith, Skousen. 2001. Akuntansi
Intermediate. Edisi 12. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Taylor III, Bernard and Roberta Russel. 2001. Operations
Management. New York: Prentice Hall.
Analisis
dan Perancangan Sistem... (Noerlina N; Ratna L.S.S.) 29
0 komentar:
Posting Komentar