Salah satu
masalah yang cukup tinggi untuk suatu Negara adalah malah kemiskinan.
Pertanyaan
:
Jelaskan
bagaimana upaya pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut?
KEMISKINAN
Sebelum membahas tentang upaya-upaya yang dilakukan pemerintah kita harus
mengetahui kemiskinan yang dihadapi Indonesia seperti apa dan apa penyebabnya.
Kemiskinan merupakan masalah global. Kemiskinan adalah
keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti
makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
Negara Indonesia secara geografis dan klimatalogis merupakan negara yang
mempunyai potensi ekonomi yang sangat tinggi. Namun ternyata
semua pertumbuhan ekonomi dan pendapatan tersebut ternyata tidak memberikan
dampak yang cukup berarti pada usaha pengentasan kemiskinan. Pola kemiskinan di
Indonesia selama 16 tahun tidak banyak mengalami penurunan Akibat
langsung yang paling parah dari krisis total adalah bertambahnya jumlah penduduk miskin ditandai
meningkatnya angka kemiskinan di Indonesia.
PENYEBAB
UMUM:
Permasalahan masih besarnya penduduk miskin di Indonesia
disebabkan oleh beberapa hal yang antara lain:
1.
Pemerataan pembangunan belum menyebar secara merata terutama
di daerah perdesaan.
2. Masyarakat miskin belum mampu menjangkau pelayanan dan
fasilitas dasar seperti pendidikan, kesehatan, air minum dan sanitasi, serta
transportasi. Gizi buruk masih terjadi di lapisan masyarakat miskin. Hal ini
disebabkan terutama oleh cakupan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin yang
belum memadai
3. harga bahan pokok terutama beras cenderung berfluktuasi
sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat miskin.
Namun,
tekanan-tekanan akibat krisis moneter, ekonomi dan krisis lainnya sejak
pertengahan 1997, yang bersamaan dengan kemarau panjang, dipercaya telah
berdampak negatif pada kondisi ekonomi makro.
Kondisi krisis
berkepanjangan telah mengimbas pada kesejahteraan sosial masyarakat yang menurun yang terutama ditandai oleh menurunnya pendapatan
riil yang menyebabkan menurunnya daya beli dan tingkat konsumsi masyarakat,
meningkatnya jumlah pengangguran,
berpengaruh negatif terhadap pendidikan
anak sekolah serta kesehatan masyarakat, dan meningkatnya jumlah penduduk dan
rumah tangga miskin, masyarakat sasaran yang tidak berdaya (vulnerable
groups).
Semenjak
rejim Orde Baru – Suharto hingga rejim pemerintahan SBY, bahwa salah satu
problem utama di Indonesia adalah problem kemiskinan disamping korupsi yang
juga merupakan problem utama lainnya. Diantara kedua hal ini nampaknya juga
sudah diyakini adanya keterkaitan yang erat. Dalam arti korupsi bisa menjadi
variabel independen atas munculnya kemiskinan, namun juga upaya-upaya
penanggulangan kemiskinanpun sering kali malah semakin menambah lahan yang
dapat memunculkan praktek-praktek korupsi. Praktek pemerintahan yang buruk (bad governance) yang
akhirnya juga berujung pada praktek korupsi pada kenyataannya semakin
menjauhkan problem kemiskinan dari upaya-upaya untuk mengatasinnya
UPAYA PEMERINTAH DALAM MENGATASI KEMISKINAN
Upaya penanggulangan kemiskinan yang dilakukan pemerintah dapat melalui jalur pembangunan sektoral,
regional, maupun yang khusus.
Masing-masing mengandung lima pokok
perhatian, yaitu
·
pengembangan
kualitas manusianya,
·
pengembangan
sumberdaya sosialekonomi,
·
pengembangan
prasarana dan sarana pendukung kegiatan sosialekonomi,
·
penguatan
kelembagaan pembangunan, dan
·
penguatan dukungan bagi pembangunan yang
berkelanjutan.
Untuk itu
pemerintah dari selalu mengerluarkan program-program atau kebijakan-kebijakan
dalam mengatasi kemiskinan yang terjadi namun sampai saat ini pada kenyataannya
pemerintah sepenuhnya belum berhasil.
- Melalui program regional beberapa
program yang mendukung program penanggulangan kemiskinan diantaranya :
§ Prasarana Dasar
Permukiman dan Program
§ Pengembangan
Ekonomi Masyarakat di Daerah (PEMD
- Melalui program sektoral program yang
diarahkan untuk mendukung penanggulangan kemiskinan adalah
1.
Program IDT (inpres Desa Tertinggal)
Program
ini dirancang untuk meningkatkan aktivitas ekonomi produktif di pedesaan dengan
memberi insentif usaha kepada masyarakat.
Untuk mewujudkan
program IDT terdapat tiga komponen bantuan yaitu modal usaha berupa dana
bergulir, bantuan prasarana pendukung dan penyediaan tenaga pendamping.
Namun
berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap beberapa desa pada kenyataannya
menunjukkan bahwa desa-desa yang dulu masuk dalam kategori IDT hingga saat
inipun masih menampilkan sosok kemiskinan. Ini berarti kebijakan-kebijakan yang
diimplementasikan tersebut tidak memberikan dampak yang cukup signifikan
terhadap upaya untuk mengurangi kemiskinan.
2.
Program
Prasarana Pendukung Desa Tertinggal (P3DT)
Dimulai sejak
tahun anggaran 1995/1996 dimaksudkan
untuk memperkuat kedua prorgam IDT
(bantuan modal usaha dan pendampingan) serta untuk meningkatkan dan mempercepat
upaya penanggulangan kemiskinan dalam bentuk penyediaan prasarana dasar
Pada dasarnya
tujuan Program P3DT adalah untuk menyediakan prasarana guna mendukung kegiatan usaha masyarakat
desa, namun lebih ditekankan pada upaya pemberdayaan masyarakat, khususnya
masyarakat miskin di desa tertinggal.
3.
Program
Pengembangan Kecamatan (PPK)
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendukung lebih lanjut pelaksanaan program IDT, khususnya untuk meningkatkan keterpaduan pengembangan kegiatan usaha produktif dan pembangunan
prasarana dan
sarana perdesaan dengan cakupan lebih luas sehingga dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat perdesaan.
Sasaran lokasi
adalah kecamatan dengan kriteria :
1) jumlah
desa tertinggal dalam kecamatan relatif besar
2)
presentasi
jumlah penduduk miskin lebih besar,
3) lembaga
ketahanan masyarakat desa (LKMD) dan
Unit Daerah Kerja Pembangunan (UDKP) telah terbentuk dan berjalan, dan
4) kecamatan
yang mendapat bantuan pembangunan prasarana pendukung desa tertinggal atau
bantuan lainnya lebih dari 5 desa dalam tahun anggaran yang bersamaan.
Untuk tahun anggaran 1999/2000 alokasi dana
PPK sebesar Rp. 490,5 miliar.
4.
Program
Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP)
1) Penyediaan
dana pinjaman untuk pengembangan kegiatan usaha produktif dan pembukaan
lapangan kerja baru,
2) penyediaan
dana untuk pembangunan prasarana dan sarana sosial ekonomi yang langsung maupun
tidak langsung
3) peningkatan
kemampuan perorangan dan keluarga miskin melalui upaya bersama berlandaskan
kemitraan dengan berbasis pada usaha kelompok,
4)
penyiapan,
pengembangan dan pemberdayaan kelembagaan masyarakat di tingkat kelurahan
5)
mencegah
penurunan kualitas lingkungan, melalui upaya perbaikan prasarana dan sarana
fisik.
Program ini
dilaksanakan mulai tahun anggaran 1999/2000 dengan bantuan dari Bank Dunia
sebesar Rp. 573 milyar
5.
Program
Takesra/Kukesra
Tujuannya adalah
untuk mengentaskan keluarga dari keterbelakangan ekonomi. Kegiatan untuk
mendukung upaya tersebut adalah Takesra (Tabungan
Keluarga Sejahtera) dan Kukesra (Kredit Usaha Keluarga Sejahtera) bagi
6.
Program Kesejahteraan
Sosial
Kegiatan
pembinaan kesejahteraan sosial in antara lain meliputi bimbingan social dan pelatihan
ketrampilan yang dilakukan melalui kelompok terdiri dari 10 kepala keluarga. Mereka
dibimbing oleh pendamping sedang bantuan yang diberikan berbentuk sapi atau
kambing
7.
Program PMT-AS
Salah satu
akibat dari rendahnya mutu gizi dan kesehatan anak adalah tingginya angka putus sekolah dan angka tinggal kelas.
Sehubungan dengan itu dilaksanakan Program Makanan Tambahan Anak Sekolah
(PMT-AS) yang ditujukan pada siswa Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah baik
negeri maupun swasta yang berlokasi di desa IDT.
8.
Program P4K
Program P4K (Pembinaan Peningkatan
Pendapatan Petani dan Nelayan Kecil) adalah program bantuan dana yang diberikan
kepada petani kecil yang pendapatannya di bawah
garis kemiskinan atau yang pendapatannya setara dengan 320 kg beras per
kapita.
9.
Program PHBK
Tujuan
PHBK adalah tersedianya pelayanan keuangan yang layak bagi Kelompok
Simpan Pinjam/Kelompok Swadaya Masyarakat (KSP/KSM) yang mempunyai
kegiatan simpan pinjam dan beranggotakan petani kecil serta pengusaha mikro
di sektor informal perdesaan.
10. Program KCK/TPSP KUD
TPSP KUD (Kredit Candak Kulak/Tempat
Pelayanan Simpan Pinjam KUD) merupakan penyempurnakan proyek pengembangan
Kredit Candak Kulak (KCK) dengan pola Badan Kredit Desa (BKD) yang dilakukan
oleh Tim Teknis yang terdiri dari Departemen Koperasi dan PPK, Departemen Dalam
Negeri, Departemen Keuangan, dan BRI dengan koordinasi oleh Bappenas. Kegiatan
operasional TPSP meliputi dua pokok kegiatan,yaitu: menghimpun dana dan
memberikan pinjaman.Kegiatan menghimpun dana melalui tabungan anggota sangat penting
untuk menghimpun modal yang diberikan
dalam bentuk pinjaman kepada para anggotanya
11. Program UED-SP
Program
UED-SP merupakan pola pelayanan kredit di bawah pembinaan Departemen Dalam
Negeri bersama-sama dengan Kementrian
Koperasi, dan BRI.
Kegiatan
UED-SP meliputi:
1)
Memberikan
pinjaman pada masyarakat pada masyarakat desa yang membutuhkan modal usaha
2)
Menerima
pinjaman dari lembaga-lembaga maupun masyarakat, dan
3)
Menerima
simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela anggota
12. Program Padat Karya
Dalam tahun
1997/98, telah terjadi musim kering yang berkepanjangan yang telah menyebabkan
menurunnya kegiatan di sektor pertanian. Sementara itu, kondisi perekonomian
secara umum juga kurang menguntungkan dengan adanya gejolak moneter yang
terjadi sejak pertengahan tahun 1997.
Gejolak moneter ini telah menimbulkan masalah
keuangan baik bagi pemerintah maupun swasta dan mengakibatkan permasalahan yang berkaitan dengan jasa konstruksi seperti
properti dan bangunan lainnya, serta
sektor industri terutama pada industri yang kandungan impomya tinggi akibatnya
semakin besar Adanya pemutusan Hubungan kerja(PHK) Sebagai akibat nya jumlah
pengangguran meningkat pesat. Kemudian pada tahun 1998/99 kegiatan diperluas di sektor konstruksi dan industri menjangkau
wilayah kota dan desa yang merupakan pemasok
tenaga kerja ke kota-kota tersebut
13. Penanganan Bencana Kekeringan di Irian Jaya
Pada awal tahun
1998 di Propinsi Irian Jaya, khususnya di Kabupaten Jayawijaya telah terjadi
kekeringan panjang sehingga meminta korban jiwa karena penduduk tidak dapat
menanam bahan makanan pokoknya, yaitu ubi jalar yang menyebabkan tingkat
kemiskinan semakin parah .
Berhubung dengan
hal itu, upaya penanganan bencana kekeringan di Propinsi Irian Jaya ini sangat
terkait dengan upaya penanggulangan kemiskinan. diupayakan program ketahanan pangan
yang diarahkan untuk meneggerakkan kemandirian dalam memenuhi kebutuhan pangan
di daerah dengan penyediaan bibit tanaman pangan pokok maupun tanaman pangan
tambahan dan juga penciptaan lapangan kerja
untuk mendayagunakan tenaga kerja penganggur yang terkena bencana kelaparan
14. Pengembangan Kegiatan Sosial-ekonomi Produktif
Program
pengembangan kegiatan sosial ekonomi produktif bertujuan untuk menciptakan dan
memantapkan kegiatan sosial ekonomi produktif masyarakat, dengan mengembangkan
mekanisme penyaluran dana bantuan langsung kepada masyarakat untuk pengembangan
kegiatan sosial ekonomi produktif unggulan yang dapat menjamin adanya surplus
untuk tabungan dan akumulasi modal oleh masyarakat melalui sistem produksi,
distribusi dan pemasaran yang saling menguntungkan.
Pemerintahan SBY memiliki komitmen dalam
penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Melalui Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang
Program Pembangunan yang Berkeadilan menginstruksikan kepada seluruh Kabinet
Indonesia Bersatu jilid II dan seluruh Lembaga Pemerintah Non Kementerian
untuk melaksanakan program-program pembangunan yang berkeadilan meliputi:
A. Program Pro Rakyat
Program pro rakyat memfokuskan pada :
a.
Program
Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Keluarga yaitu
·
Program Keluarga
Harapan. merupakan program yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga
Sangat Miskin (RTSM).
Tujuannya : untuk mengurangi
kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia terutama pada kelompok
masyarakat miskin, sekaligus sebagai upaya mempercepat pencapaian target MDGs.
b.
Program
Penanggulangan Kemiskinan berbasis pemberdayaan Masyarakat yaitu
·
Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri merupakan program nasional dalam wujud
kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program
penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat.
Tujuan
nya : Meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara
mandiri.
c.
Program
penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha mikro dan kecil yaitu
kecil merupakan program yang bertujuan untuk memberikan akses dan penguatan
ekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro dan kecil.
B.
Keadilan untuk semua (Justice for All)
C.
Pencapaian Tujuan Pembangunan Millennium (Millennium
Development Goals - MDG’s).
Pada tahun 2010 jumlah
penduduk miskin berjumlah 31,02 juta jiwa atau sekitar 13.33% dan
angka kemiskinan bulan Maret tahun 2009 berjumlah32.53 juta atau sekitar 14.15%
(BPS). Dari angka tersebut telah terjadi penurunan angka kemiskinan sebesar
1,17%. Penurunan angka kemiskinan tersebut tidak terlepas dari komitmen
pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan di Indonesia.
Pada tahun 2010 Program penanggulangan kemiskinan dibagi dalam
beberapa Cluster:
Ø
Cluster (1) Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) meliputi
Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas), Beras bagi Rakyat Miskin (Raskin), Program Keluarga Harapan (PKH).
Ø
Cluster (2) adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Tujuan
PNPM Mandiri adalah meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat
miskin secara mandiri.
Ø
Cluster (3) Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit usaha rakyat yang
diberikan kepada masyakarat miskin tanpa agunan untuk jumlah tertentu. Tujuan
untuk memberikan akses dan penguatan ekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro
dan kecil.
Pada tahun 2011 pemerintah akan melaksanakan satu Cluster baru yaitu
Ø
Cluster
(4) meliputi:
1.
Penyediaan Rumah Sangat
Murah
2.
Kendaraan Angkutan Umum
Murah
3.
Air Bersih untuk Rakyat
4.
Peningkatan Kehidupan
untuk Nelayan
5.
Peningkatan Kehidupan
Masyarakat Pinggir Perkotaan.
Penambahan Cluster 4
ini dalam rangka penanggulangan kemiskinan dan tentunya pencapaian tujuan
pembangunan millenium (Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015 tercapai.
Tujuan pembangunan MDGs
adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui
komitmen bersama antara 189 negara anggota PBB untuk melaksanakan 8 (delapan)
tujuan pembangunan millenium, yaitu
1)
Menanggulangi kemiskinan
dan kelaparan
2) Mencapai pendidikan dasar untuk semua
3) Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan
4) Menurunkan angka kematian anak,
5) Meningkatkan kesehatan ibu
6) Memerangi penyebaran HIV/AIDS, malaria dan penyakit
menularnya lainnya
7) Kelestarian Hidup
8) Kemitraan global dalam pembangunan.
Delapan sasaran tersebutsebagai satu paket
tujuan terukur untuk pembangunan dan pengentasan kemiskinan.
Banyak upaya - upaya
atau program-program yang dilaukuaka pemerintah dalam mengatasi kemiskinan
Indonesia,namun sampai saat ini di Indonesia kemiskinan masih masalah nomor 1
yang mengakibatkan beberapa permasalahan yang lain seperti
criminal,pengangguran,masalah kesehatan,korupsi dll.
Untuk itu kesimpulan
dari beberapa upaya/program atau kebijakan yang dikeluarkan atau dilanjutkan
dari zaman pemerintahan Presiden
Soeharto sampai pada masa pemerintahan Presiden
Susilo bambang Yudhoyono
Pada masa pemerintaha Presiden Soeharto :
1.
Menyelenggarakan
sidang-sidang kabinet khusus dengan tema memantapkan program menghapus
kemiskinan.
2.
Program inpres desa
tertinggal (IDT) yang dimulai sejak tahun 1994
3.
Program makanan
tambahan untuk anak sekolah yang diprioritaskan di desa-desa tertinggal
4.
Program pembangunan
prasarana pedesaan di daerah tertinggal.
5.
Mengembangkan jaringan klinik bisnis bagi
pengusaha kecil dan koperasi
6.
Menaikkan batas minimum Kredit Usaha Kecil
(KUK) dari 20% menjadi 25%
7.
MenaikkanUMR sehingga menjadi
92% Kebutuhan Hidup Minimum.
8. Menanggulangi masalah gizi akibat
kekurangan iodium dengan menyalurkan tablet giizi bagi 2,6 juta ibu hamil.
Pada
masa Presiden BJ. Habibie:
1.
Menyiapan program
Jaring Penyelamatan Sosial (JPS)
2.
Memperbesar pos
subsidi untuk kebutuhan pokok dalam APBN dan secara khusus menyediakan beras
subsidi untuk masyarakat miskin
3.
Menyediakan dana untuk
pendidikan anak-anak dari keluarga prasejahtera dan sejahtera I
4.
Menyediakan bea siswa
untuk 500.000 mahasiswa dari keluarga tidak mampu
5.
Memperluas program
padat karya.
6.
Kenaikan gaji PNS,
ABRI, dan pensiunan antara 35%.
Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman
Wahid :
1.
Penyediaan kebutuhan pokok bagi keluarga
miskin melalui penyediaan pelayanan kesehatan dan pendidikan serta perbaikan
lingkungan rumah tinggal
2.
Pengembangan budaya
usaha masyarakat miskin
3.
Kenaikkan gaji PNS dan
TNI/ Polri rata-rata 30 %
4. Subsidi pengadaan air
bersih sebagai kompensasi kenaikan harga BBM yang dibagikan kepada masyarakat
miskin perkotaan
5. Kompensasi di bidang
pendidikan, kesehatan, OPK beras, dan pelayanan angkutan umum atas kenaikan
harga BBM.
Pada masa pemerintahan Presiden Megawati
Sukarnoputri :
1.
Pada tahun 2003
menganggarkan Rp. 23,3 triliun untuk subsidi kepada masyarakat kurang mampu
2.
Tarif listrik rendah
bagi rumah tangga miskin
3.
Subsidi bunga untuk
program kredit usaha mikro
4.
Memberikan bantuan
usaha kecil berupa penyediaan rumah murah
5.
Subsidi pupuk agar
terjangkau petani
6.
Peningkatan pelayanan
kesehatan dan gizi bagi keluarga miskin, kelompok rentan, pengungsi, dan korban
bencana.
Pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono :
1.
Bertekat dalam 5 tahun tingkat pengangguran
terbuka dan kemiskinan berkurang separuhnya. Tingkat pengangguran terbuka
diupayakan turun dari 9,9 persen menjadi 5,1 persen; dan tingkat kemiskinan
turun dari 16,6 persen menjadi 8,2 persen
2.
Bantuan Langsung Tunai (BLT) akan
dimodifikasi sebagai BLT Bersyarat
3.
Memberi dan menyalurkan beras murah bagi
sekitar 15,8 juta keluarga miskin
4.
Subsidi harga pupuk.
5.
Subsidi pelayanan
publik untuk BUMN yang menjalankan tugas pemerintahan di bidang pelayanan umum
6.
Menanggulangi kasus
gizi buruk dengan menjamin perawatan gizi buruk di puskesmas, rumah sakit, dan
bantuan makanan pendamping ASI
7.
Menanggulangi polio
dengan meningkatkan cakupan imunisasi sampai ke tingkat desa secara gratis.
DAFTAR PUSTAKA :
sumber gambar :
0 komentar:
Posting Komentar