Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

cerpen "Dream and action"


Judul cerpen          :

Dreams and action
Waktu menunjukkan pukul 14.00 saatnya jam pulang sekolah, lonceng pun berbunyi ”teng…teng…teng….” Seorang anak laki-laki bernama zidan sedang keluar menuju gerbang
 “ Haii….zidan pulang bareng yah,,,”ucap seorang anak laki-laki bernama Rudi menghampirinya.
Zidan adalah murid kelas 2 SMA . Ia dikenal sebagai murid yang nakal disekolahnya,yang memiliki 2 teman baik yaitu Rudi dan tatang.
Rudi adalah seorang anak tunggal ,ia terlahir dikeluarga orang yang berkecukupan namun dibalik itu semua ia tak menerima kasih sayang yang berkecukupan dari kedua orang tuanya karena mereka sibuk dengan perkerjaan masing-masing. Namun latar belakang keluarga rudi sangat berkebalikan dengan Zidan dan tatang.
            Zidan adalah anak dari seorang pedagang mie dan penjual gorengan di pasar yang mempunyai penghasilann pas-pasan. Ayah Zidan setiap harinya berjulan mie dipasar hingga malam hari untuk menafkahi keluarganya. Zidan mempunyai seorang adik perempuan yang sangat cantik bernama Zera. Kedua orang tua zidan sangat menyayanginya mereka, kapanpun setiap kedua anak ini membutuhkan mereka selalu mempunyai waktu. Zidan bercita-cita ingin menjadi seorang pengusaha restoran.
Sedangkan tatang adalah seorang anak yatim,ia tinggal bersama dengan seorang ibu yang berkerja sebagai tukang jahit dan 3 orang adik yang masih kecil-kecil. Hidupnya tak berbeda jauh dengan zidan mereka berasal dari keluarga yang sederhana. Tatang pun bercita-cita ingin menjadi manager.
Walaupun mereka bertiga berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda namun hal ini tak menghalanginya untuk menjadi sahabat baik. Cita-cita yang selalu mereka harapkan namun hal itu tidak diimbangi dengan usaha dan prilaku yang baik selama disekolah,justru sebaliknya mereka malas,jail,dan nakal.
“kamu langsung balik dan?kenapa nggk main dulu k rmh aku ?aku ada games terbaru nih?” tawar  rudi
“Rud,kamu nggk ngajakin aku?sanggah tatang
“yahh…kita bertiga tang,,,”ujarnya
Zidan dan tatangpun menerima ajakan Rudi. “okelah…”ujar zidan dan tatang.

Zidan pun tidak ingat kalau ia telah janji pulang dengan adiknya untuk membantu ayahnya dipasar. Ia pun menunggu kakanya didepan gerbang sekolah namun tak kunjung datang. Adiknya tersebut bernama Zera, ia adalah seorang siswa yang duduk di bangku kelas 2 SMP. Ia pun bercita-cita menjadi seorang Dokter. Zidan sangat menyayangi adik perempuan satu-satunya ini.
“ Sudah jam 4 sore, sudah 2 jam disini tapi kaka belum juga datang,apa mungkin tidak jadi pulang bareng yah?apa mungkin telah tiba dipasar menolong ayah.yasudah,aku pulang duluan saja” ujarnya sambil melihat jam.
Seorang ibu sedang duduk diluar termenung sambil menjahit kain sarung sholat anak laki-lakinya yang telah robek.Waktu telah menunjukan pukul 21.00,perasaan seorang ibupun mulai gelisah karena anak laki-lakinya belum pulang sekolah sejak siang tadi. Seorang gadispun menghampirinya
             “Ibu,,mengapa duduk disini,,kenapa tidak didalam,angin diluar sangat kencang bu”ujar anaknya
“ Ibu sedang menunggu kakakmu,mengapa belum pulang juga”
“Tadi siang aku juga menunggu kakak disekolah untuk pulang bareng,tapi kaka nggk datang,hmmm….mungkin dia sedang belajar kelompok bu dengan teman-temannya” Ujar zera menenangkan ibunya
“Tapi tak biasanya kakakmu pulang selarut ini”
zidan,rudi,tatangpun telah selesai bermain,mereka tidak melihat jika jam telah menunjukkan jam 8 malam dan  mereka pun pulang kerumah masing-masing.
            “Zidan,kamu sudah pulang nak?kenapa kamu pulang jam segini?”tanya sang ibu
“Aku mengerjakan tugas kelompok bu!” ucapnya
“Yasudah kamu makan yah,ibu siapkan”
Ketika ia sedang makan ayahnya bertanya,
”Mengapa kamu pulang jam segini?”kenapa tidak datang untuk membantu ayah,kamu main \ kemana?dengan temanmu orang kaya itu?mana ada anak sekolah pulang sudah malam seperti ini!!ungkap ayahnya dengan nada marah.
Zidan pun ingat janjinya tadi,dan iapun tak menjawab,karena ia telah ingkar dengan janjinya.
  “Zidan,tidak membantu ayah karena ia mengerjakan tugas kelompok dengan temannya yah ,sudah jangan memarahinya”. setiap ayahnya memarahinya ,sang ibu selalu membelannya,walaupun ia tau anaknya telah salah.
Ketika pagi,zidan meminta uang kepada ibunya dengan alasan untuk membayar uang sekolah.namun kondisi saat itu sang ibu tidak memiliki uang sebanyak itu,ayahnya pun hanya memiliki uang untuk modal kembali penjualan mie nya. Namun sang ibu tetap mengusahakan untuk meminta kepada ayah,sebagian dari modal penjualan mie untuk diberikan kepada zidan. Ayah zidanpun memberikan sebagian modal penjualannya.
Sesampainya di gerbang sekolah Zidan pun bertemu dengan rudi dan mereka pun memasuki kelas  bersama-sama. ketika itupun ibu fatma walikelas meraka telah memasuki kelas ,zidan,tatang dan rudi masih asik ngobrol di belakang.
            “ Anak-anak,kumpukan PR kalian di atas meja!”ujar ibu guru
Rudi,tatang dan zidan,mereka bertiga tidak mengerjakan PR semalam akibat bermain hingga malam di rumah Rudi.merekapun hanya diam dibelakang.Ketika guru sedang memeriksa,ia memanggil nama tersebut untuk maju kedepan.
            “Mengapa kalian Tidak mengerjakan PR?Tanya ibu guru
            Tatang menjawab “dirumah saya mati lampu bu,jadi tidak bisa mengerjakan Pr..”
            “Taya malas bu mengerjakannya,karna tidak mengerti,jadi buat apa saya mengerjakan”ucap rudi
            “Taya mengantuk bu semalam,jadi tidak sempat mengejakannya”

 ”Kalian memang ada-ada saja alasannya,apa kalian sudah tidak niat lagi untuk sekolah,sudah sering sekali kalian tidak mengerjakan PR,dan kelakuan kalian dikelas tidak mencerminkan siswa yang sopan,banyak guru yang mengeluh kepada ibu tentang kalian. Untuk kalian semua siswa yang ada disini tidak hanya tatang,zidan dan rudi,belajar itu sangat penting untuk masa depan kalian,saat ini kalian masih tidak memikirkannya karena kalian hanya bisa meminta uang kepada orang tua kalian,apa kalian selama ini telah membuat orang tua kalian bangga?apa kalian tau betapa susahnya orang tua kalian mencari uang hanya untuk sekolahkan anak-anaknya,ibu hanya berpesan,,suatu saat nanti kalian akan merasakan jika jadi orang tua,dan betapa susahnya mencari uang. Usaha yang kalian tuai saat ini akan menunjukan hasilnya dikemudian hari. suatu saat kalian mengerti kata-kata ibu” nasehat sang guru

“Yasudah...kalian kembali ketempat duduk,lain kali ibu harapkan tidak ada alasan lain untuk tidak mengerjakan PR” ucap ibu fatma
            Lonceng sekolahpun berbunyi menandakan waktu telah pulang sekolah. Tatang,zidan dan rudi berniat setelah pulang sekolah untuk pergi bermain membeli jenis-jenis games yang mereka sukai dan menghamburkan uang yang diberikan orang tua mereka,namun Zidan hanya memiliki uang yang telah diberikan oleh ibunya tadi pagi untuk membayar uang sekolah namun tidak dibayarkannya.ia memakai setengah dari uang tersebut dan menyisakannya dengan niat meminta kembali kepada orangtuanya.
            ketiga anak-anak ini asik dengan kesenangan mereka,dan tidak memikirkan orang disekelilingnya,dan pulang malam terulang lagi.Tatang dan Zidan jalan bersama pulang menuju rumah masing-masing,namun ketika dalam perjalanan pulang kerumah,setengah dari uang sekolah yang telah disisakan oleh zidan yang disimpan dalam saku celananya tersebut jatuh dijalan namun zidan tak mengetahui hal tersebut.
Sesampainya dirumah,zidan pun kembali dimarahi oleh orang tuanya karena pulang hingga larut malam dengan alasan mengerjakan PR dirumah teman,dan ayahnya pun bertanya apakah zidan telah membayarkan uang sekolah yang telah diberikan oleh ibunya. Zidan pun berbohong, ia menjawab telah membayar uang tersebut namun kenyataannya setengah dari uang tersebut telah digunakan olehnya dan saat itu ia memeriksa uang yang telah disimpan dalam saku celananya namun uang tersebut sudah tidak ada lagi. Zidanpun hanya bisa terdiam,memikirkan dimana uang tersebut hilang.saat ia mencari uang tersebut dalam kamarnya ia tak sengaja mendengar percakapan ayah dan ibunya yang mengatakan penjualan mie nya dipasar makin lama makin sepi,dan uang hasil penjualan gorengan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
            “trus pak,bagaimana dengan sekolah anak-anak?.mereka harus tetap dapat pendidikan yang  layak”. sang ayah sesaat terdiam lalu menjawab,”iya bu,bapak akan terus usahakan”
Mendengar percakapan kedua orang tuanya tersebut,ia teringat dengan nasehat yang diucapkan oleh ibu fatma. namun perkataan itu hanya terlintas saja dalam pikirannya tak begitu di hiraukan dan ia pun tak ingin mendengan percakapan orang tuanya dan beranjak untuk tidur.
            Berbeda dengan Zidan,Tatang pun sesampai dirumah dimarahi oleh ibunya karena pulang sekolah tidak pulang kerumah. Ibunya menangis karena adinya tatang sakit dengan demam tinggi namun tak ada yang bisa membantunya membawa kerumah sakit.tatangpun hanya terdiam
Seminngu  kemudian Zidan dan tatang dipanggil oleh walikelas mereka ibu fatma,karena zidan dan tatang belum membayar uang sekolah.namun mereka beralasan belum memiliki uang dan tatang berkata adiknya sedang sakit dan ibu fatma memberi waktu sebulan untuk mereka dapat melunasinya.
Setelah pulang sekolah,Zidan dan adiknya zera bersama-sama pulang menuju pasar untuk membantu ayahnya berjualan. Ketika itu diwarung tempat ayah berjualn sedang ramai, Zidan dan Zera pun membantu untuk melayani pembeli,namun ketika pembeli membayar barang yang dibelinya,loci tempat menaruh uang sudah tidak ada uang untuk kembalian para pembeli.
            “yah,,didalam loci sudah tidak ada lagi uang untuk kembalian?” ucap Zidan
Ayah mencoba bertanya ke warung sebelah namun diwarung sebelahpun juga tidak aja uang tukaran.
            ‘”yasudah ayah tukarkan dulu ke warung seberang ”ujar ayahnya
            “tidak usah yah,biar zidan saja yang menukarkannya ke sebrang”ucapnya
“tidak usah kamu disini saja dengan adikmu,biar ayah saja yang menukarkan uang ini di warung teman ayah disebrang sana,karna tidak bisa lama-lama nanti pembeli mulai bosan menunggu,jadi kamu layani saja dlu”ujar ayah
ketika ayah berjalan dengan terburu-buru saat menyebrang ia tidak melihat bahwa dari sisi kanan terlihat  motor berlaju dengan kecepatan sangat tinggi dan ayah zidanpun tertabrak dengan motor terseret hingga beberapa meter dari jalan,namun motor yang menabrak tersebut melarikan diri. Saat itu Zidan benar-benar melihat kejadian tersebut ketika ayahnya ditabrak dengan motor. Hingga terseret
            “Ayahhh........”teriak Zidan sambil berlari ke arah jalan
ketika adiknya sedang melayani pembeli,ia pun terkejut melihat ayahnya tertabrak dan kakanya berteriak,lalu ia tak sengaja menjatuhkan piring mie tersebut.
Semua orang dijalan bergegas menolong ayah zidan yang tergeletak dijalan dengan penuh lumuran darah.
 “Ayah....ayah harus bertahan” zidan berkata dengan terisak-isak menangis
 “Kamu tenang saja,,,ayah akan baik-baik saja,kamu harus menjaga dan membahagiakan adik dan ibumu,kamu harus bisa berubah,capai mimpimu,kamu harus janji,ayah percaya denganmu ”ucap sang ayah terbata-bata sambil menahan sakit.
Ketika itupun Ambulance datang untuk membawa ayah zidan menuju rumah sakit.
Namun setibanya dirumah sakit,ayah Zidan pun sudah dalam keadaan tidak bernyawa lagi. Zidan dan Zera hanya menangisi kepergian ayahnya. Ibu mereka pun pingsan karena tak kuat mendengar ketika dokter menyebutkan ayah zidan sudah tidak tertolong.
Ketika  Dokter memperbolehkan mereka untuk menemui mayat sang ayah,Zera terus menangis di pelukan kakaknya,dan ibu menangis di dada ayah. Zidan pun tak kuat mendengar adik dan ibunya menangis dengan terisak-isak seperti yang dilihatnya. ia teringat pesan ayahnya sebelum meninggal.

 “aku harus bisa berubah,aku harus menjaga ibu dan adikku,aku harus mencapai impian dan mimpiku,aku harus bisa menepati janjiku pada ayah..ayah...maafkan aku..selalu membuatmu marah,tak memikirkan perasaanmu,Mengapa semua ini terjadi tuhan,jika saja aku yang menukarkan uang,mungkin bukan ayah yang berada disini. Didepan jasadmu ayah aku berjanji akan melakukan hal yang ayah inginkan” ucapnya dalam hati sambil menangis memeluk adik kesayangannya
Setelah seminggu kepergian sang ayah,Zidan dan Zera mulai melakukan aktivitas sekolah seperti biasa. Zidan dan zera berangkat sekolah bersama-sama. Namun ia tidak tega meninggalkan ibunya sendri untuk berjualan mie pada pagi hari untuk tetap melihat anaknya bersekolah. Selama dalam perjalanan ia mulai merencanakan hal-hal apa saja yang harus dia mulai untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik.
            “kak,kakak baik-baik saja,kenapa seperti ada yang dipikirkan”Tanya sang adik
            “kakak baik-baik saja,hayukk terus jalan,nanti kita telat “ jawab zidan sambil senyum
Hal pertama yang dilakukan zidan adalah mulai belajar dikelas dengan serius dan rajin,mengubah semua hal yang dulu sering ia lakukan. ia mulai memperbaiki sikapnya dikelas dan terhadap guru-guru. Setiap jam pulang sekolah ia tidak lagi bermain kerumah rudi untuk melakukan hal yang menurutnya tidak berguna dan membuang-buang waktu.
 “Dan,Turut berduka atas meninggalnya ayahmu yah”ucap Rudi dan tatang
 “Tenang sob,kita akan terus bersama,dulu aku juga sepertimu ditinggalkan seorang ayah,tapi tetap enjoy sekarang” tatang mulai menghibur zidan
“Lebih baik kita main saja kerumahku ” ujar rudi
“Iya terimakasih,maaf rud,bukannya aku gak mau kerumahmu,kapan-kapan saja yah,karena setiap pulang sekolah aku harus membantu ibu berjualan untuk bisa tetap makan dan sekolah,karena hidupku tak sepertimu yang berkecukupan,semua butuh usaha,kalo aku tak berjualan,berarti aku ga makan donk.. mungkin kita memang harus mengubah sikap dan cara kita untuk bisa membanggakan orangtua,karena kedepannya tidak ada yang tau,seperti aku,,telah ditinggal ayah” ucapnya
Rudi dan tatang pun terdiam
“heii,,kenapa kalian diam,kita akan tetap berteman,namun kita lebih memikirkan kedepannya yah,oke,,aku duluan yah udah ditunggu ade di gerbang” ucapnya
            Rudi  dan tatatang tetap terdiam dan bejalan menuju gerbang sekolah sambil terfikirkan akan ucapan zidan. Tatang pun berfikir”mungkin aku telah mengecewakan ibuku,disaat adikku pun sakit tak ada aku disana,itulah teguran untukku”ujarnya dalam hati
            Setiap hari setiap pulang sekolah zidan membantu ibunya berjualan mie,dan setiap paginya zidan dan adiknya membawa gorengan yang dibuat oleh ibunya untuk dijual ke kantin dan kepada teman-temannya ketika istirahat sekolah. Namun hal itu tak menghambatnya untuk terus belajar dan mengerjakan PR setelah pulang berjualan. Semakin lama warung mie Zidan semakin ramai,dan terkadang Rudi dan tatangpun ikut membantu Zidan melayani para pembeli.
            Semenjak ingat perkataan Zidan berapa minggu yang lalu,Rudi dan tatang juga memulai merubah dirinya menjadi lebih baik dengan terus belajar dengan sungguh-sungguh dan menghargai setiap usaha yang diberikan orang tua.
            Selain Zidan berjualan di warung mie nya tersebut,ia mulai mengatur strategi dengan adiknya untuk tetap bertahan sekolah dan tetap bisa makan. Selain setiap pagi ia menjual gorengan ibunya ke kantin sekolah dan teman-teman, ia juga mengantarnya ke beberapa warung-warung dekat sekitar rumah dan sekolah. Setiap harinya ia dan adiknya dengan menggunakan sepeda ayah untuk mengantarkan pesanan dari warung-warung.Penghasilan dari menjualan gorengan tersebut cukup digunakan untuk makan dan uang sekolah, Dan ibu Zidan pun dari pagi membuat gorengan lalu mulai berjualan mie diwarungnya. Setelah Zidan dan Zera pulang sekolah merekapun membantu ibunya hingga malam. Ketika malam setelah pulang dari pasar,Zidan dan Zera pun mengambil tempat gorengan dan hasil dari penjulan gorengan tersebut ke warung-warung,sesampainya mereka dirumah baru memulai untuk belajar,dan ibu mereka malamnya mulai membuat kue untuk tambahan yang akan di jualnya ke warung-warung selain gorengan.
            Dengan usaha zidan setiap harinya,tak pernah mengenal lelah terus belajar,bekerja mencari uang dan terus berdoa. Namun saat ia mulai merasakan sangat lelah sejenak Ia teringat akan Janji kepada ayahnya untuk tetap menjaga adik dan ibunya selain itu akan ucapan ibu fatma yang mengatakan bahwa betapa susahnya mencari uang suatu saat kelak kalian akan merasakan dan menghargai usaha orang tua kalian. Pesan yang selalu teringat olehnya yang membuat lelah dalam dirinya hilang seketika. Hingga Sebelum lulus sekolahpun ia berhasil memperbesar warung yang dirintis oleh ayahnya dan menambah menu-menu makanan agar pengujung lebih ramai.

Setahun Berlalu,Dimana akan tiba pada kelulusan SMA. Saat pengumuman Lulus di sekolahnya,Zidan dinyatakan Lulus dengan nilai terbaik dikelasnya ia sangat senang karena mendapatkan hasil yang sangat memuaskan untuknya,karena untuk mencapai terbaik dikelas tentu tidaklah mudah. Ibu zidan menangis terharu mendengarkan pengumuman tersebut karena dulu ia merasa tidak yakin untuk terus bisa membiayai melanjutkan sekolah anaknya setelah kepergian ayahnya. Namun saat ini ia bisa mendengrkan anaknya telah lulus sekolah berkat kerja keras usaha anak-anaknya sendri.
Ibu fatma sang walikelas sangat bangga atas prestasi Zidan yang sangat tidak dipercaya jika mengingat  kelakuannya dulu.
“Ibu sangat bangga kamu bisa menjadi yang terbaik,selamat buat kamu” ucap ibu fatma
“Terimakasih bu,ini berkat ibu juga” ujar zidan
“Saya tidak membantu apa-apa,itu semua berkat usaha dan doamu nak,saya hanya mengajar” ucapnya
“Tidak bu, selain doa yang kupanjatkan selain itu doa ibuku,pesan ayah dan ibu fatma yang selalu ku inggat yang mampu membuat ku berhasil mencapai hasil ini”
ibu fatma hanya tersenyum terharu
Walaupun Rudi dan tatang tidak mendapatkan hasil yang terbaik mereka puas karena hasil belajarnya tidak mengecewakan orang tuanya. Dan Rudi pun sangat senang ketika ayah dan ibunya hadir diacara penting baginya.
            Setelah lulus SMA zidan memulai memasuki bangku kuliah,dan begitu pun dengan Rudi. Rudi melanjutkan kuliah di luar negri. Namun tatang untuk sementara ia berkerja untuk membantu menyekolahkan adik-adiknya karena ibunya tak mampu untuk menyekolahkannya hingga ke perguruan tinggi karena adik tatang begitu banyak. Setelah lulus SMA mereka tidak pernah bertemu hanya memberi kabar dengan email.
            Selama kuliah Zidan tetap berjulan mie di warungnya,Hingga warung tersebut telah banyak membutuhkan karyawan karena pengujung yang semakin ramai. Usaha Mie Zidan penjualannya terus semakin naik dari tahun ke tahun.Zidan pun telah berhasil menambah warung didekat rumahnya. Ibu Zidan pun hanya memantau setiap masakan.
Tak lama kemudian Adiknya Zera pun lulus SMA melanjutkan ke perguruan tinggi dijurusan kedokteran.dan Zidanpun telah berhasil mendapatkan gelar sarjana.Usahanya penjualan mienya saat ini telah menjadi Restoran Mie terkenal dan berbagai menu lainnya. Setelah Lulus kuliah ia telah mengembangkan usahanya hingga kebeberapa kota. Tak disangka Zidan telah menjadi pengusaha sukses yang di mimpi-mimpikannya. Adik zidanpun yang dulu sebagai gadis kecil kesayangannya kini telah menjadi wanita cantik dan telah menjadi dokter spesialis mata.
Pada awal tahun,Zidan membuat acara untuk peresmian baru usaha restorannya di sebuah kota besar. Ketika menunggu kehadiran tamu-tamu dan menanti tamu dari luar negri yang ingin berkerja sama dengannya, Sesaat ia termenung melihat foto ayahnya. Semenjak ayahnya meninggal,ia mulai mencapai mimpi-mimpinya dengan merintis dari awal namun itu semua dengan usaha yang tak semudah pikirannya dulu.
“Ayah terimakasih,semua ini ku persembahkan untukmu,ku telah berhasil merubah diriku sendri menjadi lebih baik,dan aku selalu menjaga ibu dan zera,Saat ini zera telah menjadi dokter spesialis mata. Memang tidak mudah menjadi ayah, Dulu rasanya ku tak kuat,lelah ingin menangis, mengeluh dengan semua ini, Tapi ku tak sanggup menggantikan ayah,mungkin itu perasaan mu dulu saat mengurusi keluarga namun setiap melihat senyuman ibu dan pesan ayah itulah yang membuatku terus bangkit dan tetap berusaha” ujarnya dalam hati hingga meneteskan air mata.
Ibu zidan pun sangat senang melihat Zera tertawa dengan teman-teman rekan dokternya yang menghadiri peresmian restoran kakaknya namun ia pun merubah pendangannya,melihat anak laki-lakinya,ia sedih ketika melihat anak laki-lakinya sedang sedih sambil melihat foto ayahnya namun sang ibu menangis terharu bangga melihat anak-anak telah menjadi orang sukses walaupun saat ini ayah tak berada diantara mereka
Ketika ia sedang termenung,tiba ada seorang laki-laki berjas dan berkacamata hitam,memukul meja yang berada di hadapannya.
“Heyyy...!!!”ujar lelaki tersebut
“Maaf mengapa anda sangat tidak sopan sekali” ucap zidan
“Jangan mentang-mentang anda bos,bisa marah-marah saya tamu disini!”ujar laki-laki itu sambil membuka kacamata
“Rudi???”ucapnya terheran-terheran
“Iya sob,bagaimana kabar mu?,hmm,,tak disangka pengusaha terkenal yang mengundangku saat ini adalah sahabatku sendri.
“Jadi kamu tamu dari luar negri yang ingin berkerjasama dengan restoranku?”ucap zidan
“Iya benar,aku dengan relasi bisnisku ingin membuka cabang restoran makanan-makanan indonesia diluar negri dan rekanku mengundangku untuk datang ke acara peresmian restoran  seorang pengusaha mie terkenal yang akan berkerjasama dengan kami,tak ku sangka itu kamu” penjelasan Rudi
“Sungguh ku tak mengetahui bahwa itu kamu,fisikmu berubah rud” ujar zidan
Zidan dan rudi memulai percakapan hingga membuat mereka tertawa-tawa mengenang masa SMA nya dlu,namun tak diduga ada seorang laki-laki diluar restoran marah-marah karena tak sengaja seorang pelayan menumpahi minuman dibajunya.

“Diluar ada apa yah? Mari kita lihat “ujar Rudi
“Ada apa ini?tanya zidan kepada pelayan restorannya
“Maaf pak saya tak sengaja menumpahi minuman ini dibaju bapak tersebut,namun bapak ini sepertinya sengaja menyenggol saya ketika berjalan hingga menjatuhkan gelas-gelas lalu ia teriak marah-marah”ujar pelayan
Lelaki itu menunduk marah-marah sambil membersihkan baju yang ditumpahi minuman dibantu dengan istrinya.
“Maaf yah pak atas keterledoran pelayan kami”ucap zidan
Lelaki itu mulai mengadahkan kepalanya dan berkata” tenang,,,,kawan,,,,itu memang sengaja,,,haii udah lama tak bertemu,asikk bukan membuat kekacauan diacara peresmian restoranmu” ucap lelaki itu
“Tatang,,,,????ucap zidan dan Rudi
“Bagaimana bisa, sahabatku seorang pengusaha terkenal meresmikan restorannya di kotaku ini,,tak mengudangku sama sekali?’tanya tatang
“Jadi kamu tinggal dikota ini?aku tidak tahu,aku pernah mendatangi rumahmu namun kamu sudah pindah” ucap zidan
“Dan ini siapa?apa istrimu?tanya rudi
“Iya teman,ini adalah istri dan anakku. aku memang tinggal dikota ini dan berkerja disini,yahh walaupun tidak jadi pengusaha dan banyak duit seperti kalian ”jawabnya.
“Mana pendamping kalian?”
Zidan dan Rudi hanya tertawa,Merekapun terus berbincang-bincang hingga peresmian berakhir.

Pesan yang tersirat : setiap hal yang kita tuai hari ini akan membuahkan hasil dimasa yang datang. Perilaku zidan yang malas,suka berbohong,nakal,membuat orangtuanya kecewa.Justru diberi teguran oleh tuhan setelah ayahnya meninggal. Ia sadar dan merubah sikap,pemikiran prilakunya untuk menjadi lebih baik mencapai mimpi-mimpinya semua dengan usaha. Dreams dibutuhkan action untuk mencapainya yang membuatnya menjadi pengusaha terkenal.

 
Nama           : Selvi Andeslin

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar